Minggu, 03 Februari 2008

Seri Siraman Rohani


Aku & Dia
Oleh Hafidz


(tulisan ini hanya untuk 17tahun keatas dan bukan bermaksud untuk membuka aib karena tidak ada kelemahan yg tidak berasal dari Allah)

udah sholat bolong2, puasa jarang, zakat apalagi, maksiat jalan terus.. Kiranya komplit dosaku ini, dari sekian banyak daftar dosa di al-qur'an mungkin Cuma bunuh orang aja yg belum.


Aku jadi inget kejadian 1 tahun yg lalu, waktu tu pacarku (sekarang mantan krn pacaran Cuma bertahan 1 minggu) dg kepala tertunduk, sore itu di ruang tamu rumahnya yg sepi berkata padaku "din, td mantanku tlp, katanya kalo aku nekat terus bersama kamu n ga kembali k dia, dia bakalan bilang semua rahasia selama kami pacaran ke kamu, aku takut kamu ga bisa nerima aku klo tau yg sebenarnya pernah terjadi antara aku n mantanku,,,," terbata-bata dia, sambil sesekali memandangku dg perasaan berdosa, aku tahu emang berat baginya melupakan org yg da 5th bersamanya tp segalanya emang butuh proses,

"km pernah bilang, mending mendengar dari mulutku sendiri dari pada mendengar kabar tentangku dari org lain" dia melanjutkan kata2nya.

"udahlah sayang, kamu ga usah khawatir, aku da yakinkan diriku sendiri untuk menerima kamu apa adanya" jawabku sambil tersenyum n membelai rambutnya yg panjang.


"kamu pasti berubah pikiran kalo tau seperti apa aku sebenarnya" ujarnya lagi sambil memandangku

Sejenak ruang tamu terasa hening, aku menunggu kira2 apa yg akan dia katakan, n dia pun mengumpulkan keberaniannya untuk menerima resiko terburuk yg akan dihadapi, mungkin ia berpikir aku akan marah n membencinya trus meninggalkannya begitu saja setelah mendengar kata2nya Atau mungkin aku akan merasa jijik padanya...


"certain aja sayang, aku dengerin..." kataku memecah kesunyian antara kami berdua.


"selama aku pacaran ma mantanku." dia berhenti sejenak, kepalanya tertunduk semakin dalam seolah menahan agar kata2nya tak keluar dari mulutnya "hamper tiap hari aku ML ma dia.." Suaranya serak n pelan, meski begitu pengakuan itu benar2 membuat dadaku terasa sesak, org yg aku sayangi, selama 5th n hamper tiap hari ML ma mantannya?Huh, aku aja seumur gini paling parah Cuma kissing, apalagi da 2th ga pacaran, jangankan kissing. pegang tangan cewek aja da 2th ga pernah lagi. dia diam lama sekali dengan kedua tangan menutupi wajahnya, dasar pikiranku selalu iseng n ga focus, aku malah sibuk menghitung hari, rata2 1th 360hr kalo 5th wah wah wah bukan lagi malam pertama tuh tapi seribu satu malam pikirku.


"aku emang ga pernah ML sayang, tapi aku bisa terima kok, lagian di kota besar dg lokalisasi kaya Surabaya ga sedikit cewek yg ga perawan dari SMU" ujarku menenangkan, meskipun begitu tetep aja dalam hati sulit bagiku menerima itu.


"aku jahat din,,, aku kotor,,,, aku ga sebaik yg kamu kira,,,, tiap kali liat kamu sholat n ngaji, aku semakin merasa ga pantes buat kamu."

"Yang!!!" ujarku memotong kata2nya, "aku ga nganggep km jahat, kamu korban, mantanmu juga korban, kalian berdua korban dari godaan iblis" (sok jadi ustad aku kasi dia ceramah padahal kenalan ma iblis aja ga pernah). "kalian tuh siapa? Nabi adam aja jebol, pdhl hidup di surga yg ga stress, ga ada masalah, ga ada tempat gelap buat mesum, sedangkan kalian.. 2org yg selalu ditinggal ortu kerja, dari kecil Cuma malem aja ketemu ortu, itu pun langsung tidur, kalian akhirnya menemukan kesenangan satu sama lain, apalagi rumah selalu sepi,,, kalo aku di posisi mantanmu mungkin aku juga akan seperti itu sayang, kita berdua sama, hanya jalan hidup aja yg berbeda, aku ga lebih mulia atau lebih hina dari kamu" ucapku sambil sesekali mengambil nafas dalam2.


Dia membuka telapak tangannya, n aku melihat kedua matanya memerah "aku pernah hamil din,,,,,"

Dhuwarrrrrrr...... Rasanya tiba2 ruang tamu terasa gelap, darah terasa berhenti mengalir ke otak, jantungku terasa berhenti berdetak, dingin.. Hampa.. Mataku sedikit terasa panas,,, "1th yg lalu aku telat dating bulan, trus aku tes n hasilnya positif, aku tes berkali2 dg merk berbeda2 n berharap ada yg negative tapi hasilnya positif semua.." Air mata menetes dipipinya... aku tak mampu harus berkata apa... aku menyayanginya karena dia sayang n perhatian banget ma aku, aku juga berjanji pada diriku sendiri akan berusaha selalu menyayanginya n menjadikannya pacar terakhirku, tapi hal ini sungguh berat buatku...


"ketika janin itu berusia 4bln aku gugurin di kamar mandi, aku lihat darah kental berbentuk bulat dg urat2 halus,,,, aku membunuh anakku din.." Dia menangis terisak.


Aku benar2 error saat itu.. Sekitar 10 menit yg terdengar hanya isak tertahan pelan menggema di ruang tamu.


Setelah itu Tanpa sadar aku menjadi tenang, enteng n darahku mengalir kembali dg lancar, ntah apa yg ada di benakku tapi seketika aku pegang tangannya n aku tatap wajahnya, pelan aku berbisik padanya.


"sayang, kamu pernah dengar tentang Umar Bin Khattab ga?" tanyaku tiba2 sambil tersenyum memandang wajahnya yg cantik, dia kaget, mungkin dia berpikir apa hubungannya ma org yg namanya si Umar ini? lagi pula kenapa si udin ini tersenyum bukannya marah ato memandangnya dg jijik? Dengan tatapan heran dan mata yg sembab karena menangis dia menggeleng pelan,


"Umar itu salah satu sahabat Nabi yg Utama, umar itu dulunya adalah singa padang pasir sama kaya Hamzah, ga ada yg berani ma dia, kerjaannya merampok kafilah di padang pasir, hobi membunuh orang, kalo istrinya melahirkan bayi perempuan langsung dikubur hidup2, suka main perempuan n minum arak, tapi akhirnya namanya menjadi mulia dlm sejarah islam n terukir indah di kitab.. Kamu tau kenapa?" tanyaku


Sekali lagi dia menggelengkan kepala, "karena dia mau berhenti berbuat seperti itu n mendekatkan diri kepada Allah" aku mencoba bersikap kaya ustad udin padahal...


"kamu pernah minum minuman beralkohol ta?" tanyaku, dia menggeleng

"kamu pernah merampok ta?" tanyaku lagi... "tidak" ujarnya, "kamu pernah masuk agama lain? N menyembah patung?" .. "enggak din.." Sambil matanya ga berkedip memandangku..


Kemudian aku tersenyum kepadanya sambil aku peluk "masih kurang sayang, masih kurang... dosamu masih kurang dibandingkan dg Umar bin khattab, bahkan kamu ga lebih berdosa dari aku, aku emang ga pernah ML tapi minum bir campur bensin aku tau sayang, tawuran pake parang aku pernah sayang, membentak org tua, mencuri buah mangga tetangga,,,," ujarku sambil mendekapnya erat. "bahkan kamu bisa lebih mulia dari umar bin khattab asal kamu ga mengulang kesalahan n mau mendekatkan diri kepada Allah......" aku memper erat pelukanku sambil membelai rambutnya...


Dia menagis terisak di pelukanku, aku rasakan ketenangan dalam hatinya. bukan lagi tangis penyesalan n kebingungan, tapi lebih dari itu ia merasa kembali menjadi manusia, setelah sekian lama mantannya selalu bilang kalo dia kotor n hanya pantas bersamanya.

Bukan karena menghibur aku bilang kaya gitu, tapi aku merasa bahwa semua org yg berbuat keburukan hanyalah korban dari situasi, aku ga berhak menghakimi org lain karena aku bukan tuhan, aku ga berhak mengkafirkan org lain karena aku bukan nabi, aku juga ga berhak menolak pemberian tuhan karena apa yg ia berikan padaku pasti jauh lebih baik dari apa yg seharusnya aku dapat,


"kamu itu anugerah dari tuhan buatku, sayang! Apa hakku untuk menolak pemberian tuhan?" bisikku di telinganya.

"setidaknya,,,, kamu mulia di hatiku, sayang!" gumamku dalam hati...

Tidak ada komentar: