Sebuah Batas Kesabaran (Versi Hafidz)
Oleh TirTo disadur oleh Hafidz
Jam 7.30 pagi aku sudah tiba di kantor. Seperti biasa dengan langkah tergesa-gesa aku berjalan dari loker area menuju ruang kantorku, selama dalam perjalanan sambil memakai sepatu tanpa kaos kaki, aku pakai kacamataku hingga tibalah aku di ruang kantorku yang masih sunyi, hanya ada 2 orang di ujung ruangan yang telah tiba dahulu di kantorku. Begitu sampai di meja kerjaku, langsung aku hidupkan komputerku sambil kuletakkan jaket dan tasku, lalu aku pakai kaos kakiku. Selesai aku pakai sepatu secara sempurna dan kemudian hiduplah komputerku.Tapi tiba2 aku ingat sesuatu ketika aku duduk merasakan sesuatu yang aneh dan agak janggal.
“ops….aku belum make CD..!!”Seperti biasa setelah komputerku hidup, pertama kali yang aku lakukan adalah membuka email-email dari para sahabat, dan seperti hari-hari yang lalu,ternyata ga ada satupun e mail yang nyangkut di inbox ku, padahal dah seratus lebih mailist yang aku daftarin dan jika tak ada email dari mereka maka aku sempatkan kirim email untuk mereka sekedar mengucapkan salam dan selamat pagi, selamat siang sampe selamat sore, selamat malem…tapi ternyata ga ada yang bales2.Lalu datanglah seorang wanita, dia adalah rekan kerjaku, berjalan melewatiku dari belakang lalu duduk disampingku. Melihat ada wanita duduk di sampingku, ada seribu perasaan cemas yang bersemayam dihatiku. Karena wanita itu begitu sexy, aku takut hal-hal yang di luar kendali bisa terjadi. Aku sadar belum memakai CD, kalau “adeku” bangun gara-gara melihat wanita itu, ntah mau di taruh di mana mukaku di depan orang banyak. Aku langsung bergegas menuju dapur kantor. Tatapan ku langsung tertuju pada seorang office boy yang mengikatkan serbet di pinggang nya.
“mas, bisa pinjam serbet nya”….bisiku pelan.
“buat apa mas…?” Tanya si office boy agak sedikit bingung.
“emmm…mau buat anu…eh itu..buat bungkus snack..”…aku mencoba menjawab sekena nya.
“ ya udah…ini mas serbetnya”…sambil memberikan serbet itu kepadaku.
Setelah menerima serbet itu,kemudian aku bergegas masuk ke toilet. Berbekal pengalaman menjadi pramuka Siaga waktu SMA, dengan tangkas aku melipat-lipat serbet itu menjadi bentuk segi tiga. “wees..wes…wes..” dengan cepat aku plorotkan celana ku dan dengan cekatan aku ikatkan serbet yang sudah berbentuk segi tiga itu di antara pahaku dan jadilah CD darurat yang sangat praktis dan efisien.
Dalam hati aku bertanya…” tadi aku bilang ke office boy,kalau nih serbet mau aku gunain untuk membungkus snack, dan aku ga ngecek kalau nih serbet ada semut nya ngga ya…..wah klo ada semut nya bisa berabe ntar, bisa-bisa ntar habis snack nya di gerogotin tuh semut….. ah …bodo amat ah…yang penting dengan kondisi seperti ini ketahanan nasional ku tidak bisa dirongrong gangguan stabilitas yang berasal dari luar otoritas. Dengan langkah percaya diri,kemudian aku duduk kembali ke kursi kerjaku. Tak berapa lama wanita sexy itu berdiri dari sampingku, Lalu kemudian pergi lagi.Jam sudah menunjukkan jam 8 pagi, tibalah waktunya untuk rapat pagi. Kami semua berdiri untuk mengikuti rapat pagi ini. Seperti biasa salah satu dari kami maju kedepan untuk membacakan ikrar karyawan. Ketika ikrar karyawan di bacakan, semua peserta memperhatikan dengan seksama.Ada yang sambil SMS an, ada yang sambil ngupil,ada yang sambil baca Koran. Setelah rapat singkat selesai, lalu datanglah rekan kerjaku dan duduk disampingku. Sambil meletakkan botol minuman,bolpen,pensil,kalender,boneka hello kitty,cermin,sendok,garpu,pisau,sepotong roti tawar, selai,seledri hijau di mejanya kemudian di tutup pakai serbet dan, dia menghidupkan komputernya.Hari itu ada jadwal rapat yang harus aku lakukan, jadi semenjak pagi sampai siang hari, aku sibuk email email an, dan dengan taktik kuno aku suruh Bos ku untuk menyiapkan materi rapat. Aku bilang begini kepada Bos ku….
“ Bos, kalau materi rapat yang menyiapkan aku terus,seperti nya kurang greget deh, soal nya banyak revisi an melulu…bagaimana kalau untuk hari ini materi rapat yang nyiapin bos sendiri. Terus nanti kita evaluasi dan kita compare hasil nya, bagusan mana hasilnya antara materi rapat yang biasa aku siapkan ama materi rapat yang di bikin Bos. Aku yakin materi rapat yang di bikin Bos pasti lebih bagus dan aku pasti akan banyak belajar dari situasi itu. Bagaimana Bos…setuju ngga…?” tanyaku dengan agak sedikit memberi tantangan.
“enak aja kamu nyuruh-nyuruh aku…!” jawab Bos ku agak ketus
“maksud saya she ingin belajar banyak dari Bos. Toh ..kalau saya nanti jadi lebih pinter ..kan Bos sendiri yang untung. Lagian saya ga minta setiap hari, Cuma hanya untuk kali ini saja Bos…tapi klo Bos keberatan she…saya juga ga apa-apa…” jawabku agak sedikit ngeles.
“ya…udah untuk materi rapat hari ini..aku aja yang bikin…” jawab Bos ku sambil berlalu dari hadapan ku.
cihuy…itung-itung makan gaji buta sehari dech…”…bisiku dalam hati
Sampai akhirnya tiba waktu jam makan siang, rekan kerjaku akhirnya beranjak dari tempat duduknya dan melewatiku dari belakang sambil membawa botol minuman, dari pantulan layar komputerku, aku melihat bahwa dia melihatku dari belakang. Tatapan mata nya begitu tajam memperhatikan lekuk tubuh ku, kilauan gigi nya saat tersenyum terpantul jelas dari layar komputerku Setengah jam kemudian, aku pergi makan siang. Setelah selesai makan dan istirahat sejenak, lalu aku kembali ke ruang kantorku. Suasana kantor masih gelap, karena jam masih menunjukkan jam 13.10, adalah jam istirahat siang sekaligus jam penghematan energi di kantorku. Aku kembali ke komputerku, aku buka email-email dari sahabat-sahabatku. Sambil mendengarkan lagu MP3 dari handphone-ku, aku buka dan berkirim email dengan sahabat-sahabatku. Sampai akhirnya selesailah jam istirahat, waktu menunjukkan jam 13.30.Rekan kerjaku datang dengan membawa botol minuman melewatiku dari belakang kemudian duduk disampingku sambil kemudian menyalakan layar komputernya.
Aku sapa dia,”Sudah makan ?”“Sudah”, jawabnya singkat.
Lalu 20 menit kemudian aku beranjak dari meja kerjaku karena 10 menit kedepan aku harus rapat. Dengan membawa laptop, aku berangkat ke sebuah ruangan rapat. Disana masih sunyi, di dinding rapat ada poster Dian Sastro dan Luna Maya sambil mengiklankan produk dari perusahaanku. Gelas berisi kopi sudah tersedia di setiap kursi. Karena hari saya lagi capek dan males mikir, maka aku ada inisiatif dengan membubuhi garam inggris ke setiap cangkir kopi, agar perut peserta rapat pada mules-mules dan rapat segera berakhir.kemudian 10 menit kemudian baru berdatanganlah peserta rapat yang lainnya. Rapat kali ini berjalan relatif lancar karena lengkapnya anggota rapat yang hadir sekaligus hasil diskusi yang langsung mengena ke topik permasalahan yang dibahas dalam rapat di tambah setiap 5 menit pasti ada peserta yang minta ijin keluar untuk ke toilet.. Setelah 2 jam rapat berlangsung, kemudian aku kembali ke ruang kantorku. Disana rekan kerjaku masih duduk serius didepan komputernya sambil tangan kirinya menyangga dagunya.
Kemudian aku sapa dia, “Gimana install windows XP-nya, berhasil?”.
Berselang satu detik pertanyaanku, dia langsung menjawab dengan nada tinggi seolah meledak-ledak dia menjawab, “Gara-gara kamu, data-dataku di komputer jadi hilang ! Kenapa sih pelit amat kasih ilmunya?!Diundang suruh datang bantu aja gak mau!”
Sambil melotot dan mengacungkan jari telunjuknya ke arah wajahku, dia menjawab pertanyaanku dengan nada kesal dan marah padaku dan posisi tubuh membentuk kuda-kuda kaki di angkat satu , tangan kanan mengepal keras di ikuti gerakan pantat yang muter-muter agak sedikit patah-patah.Kala itu belum sempat aku bereaksi dengan jawabannya, tiba-tiba datang seseorang dari belakangku, memanggilku, “Mustafa, ayo shalat dulu !”Lalu aku jawab, “Ayo…” Sambil membalikkan badan dan meninggalkan rekan kerjaku yang sedang marah dengan matanya yang melotot dan mulut komat kamit, akhirnya aku pergi untuk shalat.Selesai shalat langsung aku kembali ke ruangan kantorku, waktu itu 15 menit sebelum waktunya jam pulang kerja. Kala itu, kursi disamping meja kerjaku masih kosong, rekan kerjaku yang barusan marah sedang tak ada di tempat. Sampai akhirnya tiba jam pulang, tiba-tiba datang rekan kerjaku dari belakang langsung mematikan komputernya dan dengan membawa tas dia pergi pulang lewat belakangku sambil mata nya memperhatikan potongan serbet yang nyembul dari balik celanaku.. Setelah itu, aku bersiap-siap untuk pulang. Setelah mematikan komputerku, lalu aku pakai jaket dan tasku dan beranjak pulang. Selama dalam perjalanan pulang tak henti-hentinya aku berpikir, kenapa dia bisa marah denganku ?Kemarin, rekan kerjaku meminjam CD installer dariku untuk install window XP komputer di rumahnya. Lalu tadi malam, aku mendapatkan pesan singkat (sms) dari dia yang berisi, “Pak, ini cara installnya gimana?” Aku jawab, “Masukkan CD-nya lalu ikuti langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan CD”. Lalu dia balas pesanku, “Bapak kesini aja ya, tolong installkan ya…!
Kemudian aku balas sms nya “ kamu ini gimana sech…computer di rumah itu ga usah di install pake window XP segala,Cuma bikin lemot aja. Make window 98 aja dah cukup. Yang penting tuh computer di isi full file game atow sejenis nya. Gambar bokep atau video bokep juga ga apa-apa. Jadi kalau kamu pulang dari kantor dan kondisi badan mu capek, kamu on kan tuh computer terus langsung dech ada hiburan di rumah kamu. Terus ntar klo data data di computer mu ilang…kamu tinggal nyetel film bokep aja di computer mu, ntar di jamin data-data yang hilang juga akan balek sendiri ke computer kamu lagi. Emang nya yang doyan film bokep Cuma manusia aja apa…?? Ini jaman millennium coy….file-file computer dalam format word,excel,power point dll dah melakukan emansipasi dan pengen di sejajarkan dengan pengguna nya ”
Karena hari telah malam dan besok masih harus masuk kerja, akhirnya aku menolak permintaannya. Sampai akhirnya jam 01.00 dini hari, di kala aku sedang nyenyak tidur, aku dibangunkan oleh bunyi handphone-ku, ada sms yang datang. Dengan berat kubuka mataku untuk melihat isi sms tersebut, sms datang dari rekan kerjaku berisi pesan yang sangat singkat namun ketus, “DASAR PELIT !”.Singkat namun, membuatku tak selera lagi untuk melanjutkan tidur nyenyakku. Banyak pertanyaan yang ada di benakku,apakah sms terakhir dari dia tadi ada huruf ‘T” nya tidak…??. namun aku urungkan untuk membalas pesan singkatnya, karena percuma saja memberikan jawaban pembelaan di saat yang menurutku kurang tepat. Akhirnya terdengar bunyi alarm tanda jam 5 pagi, aku terbangun.Yah, mungkin karena aku pelit maka dia berhak marah pada diriku. Mungkin karena aku tidak menuruti keinginannya sehingga aku dibilang pelit olehnya, atau karena musibah yang dialami komputernya saat install window XP mengakibatkan data-datanya hilang, sementara diriku tak ada disampingnya untuk mencegah musibah itu ? atau karena dia tak puas dengan alasanku untuk tidak sempat datang ke rumahnya malam itu ?Semua pikiran itu melintas di benakku, sambil aku melaju kencang dengan sepeda motorku menuju rumah.Nilai moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah, betapa batas kesabaran seseorang memiliki tingkatan tertentu tergantung darimana kita melihat sebuah pokok permasalahan. Sebuah egoisme dapat memicu amarah sekaligus menempatkan tingkat kesabaran kita pada tingkatan yang paling rendah. Sementara sebuah toleransi dapat meredam suatu amarah agar tidak menjadi sebuah emosi diri.
Note : Buat Bung Tirto…kalau bikin cerita jangan kaku2 banget. Aku bacanya Cuma dari paragraph terakhir saja. Sebisa mungkin hindari penulisan pesan moral di akhir cerita. Bikin setiap paragraph ada pesan moral nya.
Aku baca judul nya aja dah ngakak semi koprol2….
Apalagi kalau baca nilai moral nya….lebih ngakak lagi dan sambil ngesot2 Bung Tirto….kekekekekkeke
Bung Tirto…aku mau Tanya…. Emang kesabaran ada batas nya………………….????
Kesabaran itu ada tingkatan nya…..????
Klo ber serah diri apa ya……..???
Wwwooooooooowwwww……….wwwwwwwooooooowwwwwwww……….aakkkkkuuuuuuuuuu…….
Jumat, 08 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar